3 Langkah Mencari Niche Terbaik untuk Blog atau Bisnis Online Anda (Jangan Dengar Kata Orang Lain)

Baca Juga

 
arif21.com -Ada orang yang bilang harus pilih niche berdasarkan minat dan kemampuan, ada yang bilang minat tidak penting asalkan potensinya besar.
Mana yang benar?
Keduanya.
Keduanya benar dan bisa digunakan sebagai pedoman.
Tapi manusia itu berbeda-beda. Mungkin saran dari si A cocok untuk si B tapi tidak cocok untuk si C.
Untuk itu, mari kita bahas dulu berbagai pertimbangannya supaya anda bisa tahu mana yang paling tepat untuk anda sendiri.
Oh ya, ada tugas yang bisa anda lakukan:
Untuk setiap pertimbangan, silahkan tulis 5-10 niche yang anda rasa sesuai dengan pertimbangan tersebut.

1. Mengapa blogger pemula sebaiknya mengikuti minatnya sendiri

Saya ini tipe orang yang selalu menyarankan supaya blogger baru memilih bidang yang dia anggap menarik.
Tapi ada banyak pakar yang tidak setuju.
Mereka bilang bahwa mereka sendiri punya banyak blog dalam topik yang sama sekali tidak mereka pahami, tapi bisa menghasilkan puluhan-ratusan juta per bulan.
Memang benar, tidak salah…
…tapi ada satu masalah:
Mereka itu orang-orang yang sudah berpengalaman.
Mereka sudah paham seluk-beluk blogging dan cara mengembangkannya.
Sedangkan pemula?
Belum tahu cara membuat konten yang bagus, belum tahu cara mengembangkan blog, belum tahu apapun. Apalagi kalau tidak ingin keluar biaya (untuk bayar penulis).

Blogging itu butuh dedikasi.
Kalau si blogger tidak berminat dengan topiknya, dia akan cepat bosan.
Selain itu, karena konten blog harus berkualitas, maka anda harus mau mempelajari niche yang anda pilih. Berarti anda akan belajar 2 hal sekaligus, belajar blogging dan belajar nichenya.
(lagipula belajar hal yang tidak kita minati itu sulit)
Ada 1 alasan lagi:
Dunia blogging ini isinya orang-orang yang benar-benar antusias terhadap nichenya masing-masing. Kalau anda tidak berminat, akan susah bersaing.
Tapi jangan anggap minat sebagai halangan.
Justru dunia blogging itu enak karena kita bisa mendapatkan penghasilan dengan menulis hal-hal yang kita minati.
Kurang enak apa coba?
Sekarang, ini tugas anda:
Abaikan potensi keuntungan, abaikan kemampuan anda sekarang, silahkan buat daftar hal-hal yang anda minati. Minimal 10.
Kalau bingung, ini pancingannya:
  1. Pikirkan rutinitas keseharian anda, apa kegiatan yang paling anda tunggu-tunggu?
  2. Apa kegiatan yang paling tidak pernah membuat anda bosan?
  3. Apa hal yang selalu muncul dalam hidup anda sejak bertahun-tahun yang lalu?
  4. Klub/forum/kelompok/organisasi apa yang anda ikuti?
10 itu sepertinya banyak, tapi sebetulnya sedikit. Banyak orang yang tidak sadar dengan minatnya sendiri.
Sekali lagi, jangan pikirkan potensi penghasilan dan kemampuan anda, buat saja sebanyak-banyaknya. Bahkan yang sepertinya konyol sekalipun.
Di tahap kedua nanti baru akan kita analisa lagi.
Misalnya kalau anda yang masih sekolah waktu di kelas suka menggambar kartun tanpa memperhatikan bu guru yang sedang mengajar, maka ini termasuk minat.
Atau kalau anda suka main game di Android/iPhone, ini juga bisa.

2. Kemampuan dan pengetahuan relatif anda

Saat menjadi blogger, maka blog anda akan jadi pusat pengetahuan.
Orang-orang yang ingin mempelajari suatu topik akan berdatangan ke blog anda. Belajar dari anda.
Sekarang bayangkan:
Kalau kita tidak lebih pintar atau lebih ahli daripada mereka yang ingin belajar, lalu gimana caranya kita bisa mengajari mereka?
Dengan belajar, pastinya…tapi ini sudah kita bahas di minat tadi.
Jadi, salah satu cara mencari niche untuk blog adalah dengan melihat kemampuan anda sendiri.
Tapi tunggu dulu…
Mentang-mentang bicara “keahlian” atau “kemampuan”, saya tidak bilang bahwa anda harus jadi pakar, guru, atau master. Tidak.
Makanya di judul subbab ini saya tulis kemampuan relatif.
Artinya yang penting kemampuan kita di atas orang awam.
Misalnya kalau seorang pakar itu kemampuannya 100%, orang awam kemampuannya 0%, maka kalau kemampuan kita cuma 40% pun sudah OK.

Nantinya juga anda akan belajar lebih banyak lagi setelah punya blog.
Ada 1 alternatif lagi:
Ini kalau anda merasa tidak PD dengan kemampuan anda…
Coba buat blog tentang “catatan perjalanan” anda dalam mempelajari topik tersebut. Jadi blog ini isinya apa-apa saja yang anda pelajari.
Blog seperti ini banyak yang jadi populer.
Sekarang tugasnya:
Sekali lagi, abaikan peluang dan potensi bisnis, buat daftar yang berisi keahlian-keahlian anda atau hal-hal yang anda rasa anda bisa jadi ahlinya (meskipun sekarang belum).
Beberapa pertanyaan pancingan:
  1. Apa hard skill yang anda miliki? (contoh: menulis artikel, programming, Photoshop, menggambar, Bahasa Inggris)
  2. Apa soft skill yang anda miliki? (contoh: gampang berteman, bisa presentasi yang menarik, percaya diri yang tinggi)
  3. Apa pencapaian yang pernah anda dapatkan? (contoh: rangking 1 di kelas, menurunkan berat badan, punya pacar, sembuh dari depresi)
  4. Apa pujian yang pernah anda dapatkan dari orang lain? (contoh: pintar berbusana, pintar menyanyi, punya pendapat politik yang menarik, selera humor yang tinggi)
  5. Parenting?
Bahkan yang anda rasa konyol sekalipun, tulis saja semuanya.
Ngomong-ngomong, semua contoh di masing-masing pertanyaan tersebut bisa jadi blog yang sukses. Sudah banyak buktinya.

3. Melihat tren yang sedang atau akan naik daun

“Siapa cepat dia dapat”
Ini sering kita jadikan bahan bercanda, tapi sebetulnya tidak salah.
Memang pada kenyataannya siapa yang paling cepat biasanya bakal punya potensi terbesar untuk unggul dan jadi sukses.
Ini bisa kita jadikan sebagai niche.
Kalau kita tahu tren yang sekarang sedang naik daun atau akan segera naik daun, kita akan sangat termotivasi untuk mengejar tren tersebut.
Apalagi kalau kita juga berminat terhadap bidangnya.
Misalnya sewaktu quadcopter/drone mulai populer di tahun 2013-14, banyak blog baru yang mulai bermunculan.
Hingga sekarang jadi blog raksasa.
Atau sewaktu model diet Paleo dan gluten-free jadi populer. Banyak blog yang membahas keduanya.
Maka dari itu, coba perhatikan tren di sekitar anda.
Contohnya kalau Apple mengeluarkan produk baru bernama iRobot, maka kita tahu produk ini nantinya akan jadi populer.
Kalau kita jadi yang pertama membahas produk tersebut, kita juga akan ikut jadi populer.
Tapi hati-hati:
Jangan pilih tren yang sifatnya sesaat. Seperti batu akik.
Coba lihat gambar grafik popularitasnya:
Tren Batu Akik
Hanya beberapa bulan, lalu anjlok.
Kalau anda memulai blog atau bisnis baru di bidang ini, populernya cuma sebentar.
Tren yang bagus itu tren yang punya alasan kuat mengapa jadi populer. Bukan karena sengaja dibuat jadi heboh, misalnya gara-gara artis.
Tugas anda:
Cari beberapa tren yang sekarang ini sedang naik daun di dalam bidang-bidang topik yang anda ikuti perkembangannya.
Anda mungkin tidak akan bisa ketemu banyak tren, atau bahkan sama sekali tidak ketemu, karena memang tren itu tidak selalu ada setiap saat.

4. Bisnis yang sedang anda jalankan

Ada 2 tipe orang yang ingin membuat blog:
Ingin menjadikan blognya sebagai bisnis untuk mendapatkan penghasilan.
Atau untuk menjadikan blognya sebagai sarana pengembangan bisnis.
Ini untuk anda yang tipe kedua.
Kalau anda sudah punya bisnis, mencari niche untuk blog lebih gampang karena tinggal disesuaikan dengan bisnisnya.
Misalnya kalau anda punya bisnis penyewaan kendaraan untuk wisatawan di Bali, anda bisa membuat blog yang berisi panduan travel di Bali.
Sehingga orang yang ingin traveling ke Bali nanti akan menyewa kendaraan dari anda.
Masuk akal kan?
Ini cara memilih topik blog yang bisa membantu mengembangkan bisnis anda:
  1. Pahami orang-orang yang termasuk di target pasar anda. Seperti contoh tadi, misalnya orang-orang yang berwisata ke Bali
  2. Cari tahu apa informasi-informasi yang mereka butuhkan. Misalnya, panduan berwisata di Bali
  3. Sediakan informasi yang mereka butuhkan. Misalnya, tempat-tempat wisata di Bali, makanan khas Bali, dan sebagainya

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "3 Langkah Mencari Niche Terbaik untuk Blog atau Bisnis Online Anda (Jangan Dengar Kata Orang Lain)"

Post a Comment